Talud di Oba Rusak Dihantam Ombak, Komisi 3 Minta Pemda Tidore Bangun Breakwater

Narasitimur – Sebanyak tiga titik di Daratan Oba, Tidore Kepulauan, terdampak cuaca ekstrem. Titik-titik itu di antaranya Desa Sigela, Desa Kususinopa, Lingkungan Nasrani dan Kompleks Tidore yang ada di Kelurahan Payahe, Kecamatan Oba.
Dampak cuaca ekstrem yang melanda daerah itu, mengakibatkan talud atau penahan ombak rusak lantaran hantaman ombak.
Hal itu pula langsung direspons oleh Ketua Komisi III DPRD Kota Tidore Kepulauan, Ardiansyah Fauji dengan meninjau langsung lokasi kerusakan.
Politisi PDI Perjuangan itu, mengatakan dengan turun langsung, minimal dirinya bisa memastikan tingkat kerusakan talud.
“Jadi yang saya temukan masalah di lapangan hampir sama problemnya yang ada di tiga lokasi tersebut, mulai dari penahan ombak, talud, maupun tambat labuh,” ungkapnya.
Ia menuturkan, cuaca buruk seperti ini sangat dikhawatirkan warga, karena air laut kerap meluap sampai ke rumah warga.
Pihaknya akan melakukan pemetaan kembali agar bisa, menentukan posisi yang tepat pemecah ombak dibangun. “Supaya tidak menghalangi masuk-keluar para nelayan saat tiba dan kembali, dari aktivitas melaut,” kata Ardiansyah.
Menurutnya, hal ini harus ditindaklanjuti karena bisa membahayakan warga sekitar pesisir pantai.
“Maka harus ada langkah cepat melakukan penanganan maupun perbaikan talud juga pemecah ombak, karena ada yang sudah patah dan ada yang harus dibangun baru. Ini menyangkut kepentingan masyarakat di daerah pesisir,” kata Ardiansyah.
Ia berharap, kerusakan yang ada, bisa segera diperbaiki.
“Maka untuk mengantisipasi hal tersebut saya berharap ke depannya sudah harus direnovasi dan dibangun baru, bahkan saya berharap perencanaan ke depan oleh pemerintah daerah untuk wilayah pesisir khususnya di Kecamatan Oba sudah harus dibangun breakwater. Karena saat musim gelombang tinggi talud-talud yang ada tak mampu menghalangi ombak yang menerjang pemukiman warga,” tungkasnya. (*)