NarasiTimur
Beranda Olahraga Nominasi Pelatih Terbaik di Liga 1, Imran Nahumarury: Ini Kerja Keras Tim dan Dukungan Masyarakat Maluku Utara

Nominasi Pelatih Terbaik di Liga 1, Imran Nahumarury: Ini Kerja Keras Tim dan Dukungan Masyarakat Maluku Utara

Imran Nahumarury, pelatih Malut United (FB Imran Nahumarury/narasitimur)

Narasitimur – Imran Nahumarury, kepala pelatih Malut United yang masuk menjadi salah satu nominasi pelatih terbaik pada Liga 1 2024-2025.

Pria asal Tulehu, Kota Ambon, Maluku ini baru saja turun tangan melatih para pemain berjulukan Laskar Kie Raha pada Liga 2 hingga lolos masuk klub promosi pada Liga 1 tahun 2024-2025.

Imran atau akrab disapa coach Im ini, disandingkan dengan lima pelatih lainnya seperti Bojan Hodak (pelatih Persib Bandung), Jan Olde Riekerink (pelatih Dewa United), Ong Kim Swee (pelatih Persis Solo), Alfredo Vera (pelatih Madura United), dan Bernado Tavares (pelatih PSM Makassar).

Imran saat dikonfirmasi via telepon pada Rabu (21/5/2025) mengungkapkan rasa syukurnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bagi mantan gelandang tim sepak bola Indonesia ini, nominasi pelatih terbaik merupakan capaian yang patut disyukuri. Meski begitu, Imran menyebut, kalau ini merupakan dukungan dari semua komponen. Mulai dari manejemen, official, hingga para pemain Malut United. Tak lupa juga kata Imran, ini adalah bentuk support masyarakat Maluku Utara baginya.

“Saya pernah dihujani hujatan, tetapi saya jadikan itu motivasi bagaimana saya harus lebih baik lagi dalam melatih anak-anak asuh saya. Itu hal biasa, dan saya tidak serta merta merasa disudutkan, karena yang saya lihat ke depan adalah bagaimana tim ini bisa menjadi yang terbaik untuk katong samua di Maluku Utara,” ungkap Imran.

Imran dengan kerendahan hatinya, mengungkapkan keinginannya agar masyarakat Maluku Utara bangga memiliki Malut United, persoalan namanya masuk nominasi, ia pun tak menyangka.

“Beta seng tahu, tapi yang beta inginkan adalah masyarakat Maluku Utara bisa senang dan berbangga punya Malut United, itu tugas saya. Kalau titel pribadi itu bukannya tidak mau bersyukur ya tapi saya harus ucapkan Alhamdulilah atas capaian itu, intinya saya tidak mau cepat berpuas hati karena tugas saya juga masih banyak untuk pemain Malut United,” ujarnya.

Mantan pemain gelandang ini juga menyadari bahwa tim Malut United adalah klub baru di Liga 1 Indonesia, bahkan dirinya mengaku posisinya hanya sebagai pelatih lokal. “Kami pelatih ini capaian tertingginya sama halnya kalau tim yang kami latih ini bisa jadi tim yang berprestasi. Saya selalu bilang biarkan saja kita (Malut United) berjalan apa adanya, kalau di posisi sekarang orang-orang menghargai kami, itu artinya orang-orang tahu proses yang kami lalui. Soal kami pernah dihujat itu hal biasa, yang pada akhirnya mereka juga bisa melihat hasilnya, Malut United ada di posisi mana saat ini,” bebernya.

Pelatih yang hobi menyanyi ini juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Maluku Utara, yang setia menyaksikan laga demi laga tim asuhannya itu, dan memberi semangat ketika berada di Stadion Gelora Kie Raha Ternate.

“Karena masyarakat Maluku Utara yang mendukung kami adalah penyemangat kami, sehingga kami juga bisa berada di sini,” ucapnya.

Sekadar diketahui, saat ini Malut United berada di peringkat ke 4. Dengan begitu, tim yang dinahkodai Safrudin Tahar dkk ini, bebas melenggang ke Asean Club Championship. (*)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan