500 ASN Pemkab Pulau Morotai Jalani Profiling oleh BKN Regional XI Manado

Narasitimur – Sebanyak 500 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Pulau Morotai mengikuti kegiatan profiling ASN yang digelar Kantor Regional (Kanreg) XI BKN Manado di Mall Morotai.

Profiling ASN dilakukan untuk memetakan kompetensi dan potensi pegawai secara menyeluruh, mencakup kompetensi manajerial, sosial kultural, hingga teknis. Pemetaan ini menjadi dasar dalam penerapan sistem merit dan manajemen talenta nasional, termasuk penempatan ASN sesuai kompetensi (the right man on the right place).

Asesor SDM Ahli Muda BKN Regional XI Manado, Khalik Laledak, mengatakan profiling dilakukan untuk memperoleh data akurat terkait potensi aparatur.

Baca Juga:

Gandeng BNN, Pemdes Morodadi Morotai Sosialisasikan Bahaya Narkoba

“Profiling ASN ini untuk memotret kompetensi dan potensi pegawai. Tujuannya adalah mendapatkan data untuk manajemen talenta ASN,” ujarnya, Senin, (24/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa metode yang digunakan merupakan bagian dari asesmen proASN, yang berbeda dari asesmen center maupun CACT. Pada tahap awal, BKN memprioritaskan ASN struktural untuk mengikuti asesmen, dan jika kuota masih tersedia, akan dibuka untuk ASN fungsional.

“Kalau kuota struktural sudah terisi dan masih ada ruang, bisa diisi oleh fungsional. Kegiatan ini gratis untuk seluruh ASN di Indonesia,” jelasnya.

Khalik menyebutkan, penilaian dilakukan melalui empat aspek, yakni potensi pegawai berdasarkan kepribadian, kompetensi manajerial dan sosial kultural sesuai level jabatan, literasi digital, serta tripata karir yang mengukur minat karier pegawai.

Hasil asesmen saat ini masih dalam proses integrasi dan akan tersedia melalui akun CIA ASN atau MAI ASN masing-masing pegawai.

“Memang hasilnya belum bisa ditampilkan karena masih tahap integrasi, tapi ASN bisa memonitor di akun mereka secara berkala,” tambahnya.

Ia berharap seluruh ASN yang terdaftar dapat mengikuti asesmen tanpa ada kuota yang terbuang.

“Jangan sampai kosong. Karena ini gratis, dan belum tentu ke depan tetap gratis,” pungkasnya. (*)