Djuanga Festival di Tidore Ditutup, Wawali Apresiasi Warga Mareku

Narasitimur – Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Muhammad Sinen, resmi menutup Djuanga Festival Vol 2.0 tahun 2024.
Festival seni dan budaya itu, digelar di Kelurahan Mareku tepatnya di Stadion Sangaji Jiko Malofo.
Ribuan pengunjung membanjiri event tahunan yang berlangsung, Minggu (18/8/2024) malam.
Dalam sambutannya, wawali mengatakan, Festival Djuanga Vol 2.0 merupakan sebuah simbol kegigihan dan rasa cinta NKRI, yang telah ditunjukkan oleh para pendahulu.
“Lebih spesifiknya, melalui kegigihan perjuangan almarhumah Aminah Sabtu dan almarhum Abdullah Kadir bersama kawan-kawan, yang saat itu mengibarkan bendera merah putih pertama kali di Indonesia Timur,” papar Muhammad Sinen.
Ini adalah kegiatan tahunan yang dihelat oleh masyarakat Kelurahan Mareku, sekaligus menjadi sebuah realita bahwa sejak dahulu Tidore dengan masyarakatnya, sudah menunjukkan rasa nasionalisme yang tinggi kepada Bangsa Indonesia.
“Kepada Kepala Dinas Pariwisata Kota Tidore kepulauan, agar jadikan festival ini menjadi event tahunan di kelender event Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, sehingga setiap tahun event ini dilaksanakan juga mendapatkan anggaran dari pemerintah daerah itu sendiri,” kata Muhammad Sinen.
“Saya juga mengapresiasi dan terima kasih kepada panitia pelaksana, pihak terkait, pelaku UMKM yang telah ikut meramaikan pameran, para pengisi acara, para seniman dan seluruh masyarakat yang telah bekerja keras untuk kesuksesan kegiatan ini, sehingga dapat berjalan lancar dari awal hingga pada penutupan malam ini. Semoga kegiatan Festival Djuanga dapat membawa manfaat yang besar untuk masyarakat Kelurahan Mareku, dan masyarkat Kota Tidore Kepulauan secara umum di masa sekarang dan di masa depan,” sammbung Muhammad Sinen.
Wakil wali kota dua periode ini juga menyampaikan selamat, kepada seluruh peserta lomba yang telah meramaikan Festival Djuanga tahun 2024.
Politisi PDI Perjuangan itu mengingatkan, bahwa Festival Djuanga harus mendapat perhatian yang besar dari seluruh pemangku kepentingan, bukan tentang perayaan secara seremoninya saja, tetapi kegiatan ini juga dapat menjadi sebuah media bagi generasi muda, untuk mengetahui sejarah yang dimiliki dan juga menjadi sebuah wadah, untuk menampilkan kreativitas yang mereka miliki.
Di malam puncak itu pula, ada penampilan Presiden Tidore atau Bams Conoras, Mr Nobody dan musisi lokal Alan Darmawan. (*)