Area Pelabuhan Speedboat Sofifi Terdampak Banjir, Wawali Tidore Panggil 4 Kadis

Narasitimur – Empat kepala dinas di Lingkup Pemerintah Kota Tidore akan dipanggil oleh wakil wali kota, Muhammad Sinen. Pemanggilan itu, guna menindaklanjuti kondisi pelabuhan speedboat Sofifi, pasca banjir baru-baru ini.
Keempat dinas itu, yakni kadis perhubungan, kadis perkimtan, kaban BPBD, dan kadis PUPR. Mereka nantinya diminta untuk bergerak cepat mengatasi persoalan banjir dan sampah di lokasi tersebut.
Hal itu disampaikan Muhammad Sinen usai meninjau lokasi dermaga speedboat Sofifi, Minggu (12/1/2025) bersama sejumlah staf PUPR.
Muhammad Sinen kepada awak media usai meninjau mengatakan, bahwa kondisi seperti ini terjadi sudah cukup lama. Ia bilang, secara teknis, pembangunan dermaga Sofifi kurang tepat karena dibangun tepat di mulut sungai. Ia khawatir, jika hal tersebut dibiarkan, maka dermaga bisa saja tertimbun lumpur yang dibawah banjir.
“Lihat saja, di sisi kanan dermaga semut Sofifi sekarang sudah tidak bisa digunakan lagi. Kalau hal ini terus dibiarkan, maka satu atau dua tahun ke depan, dermaga ini tidak bisa lagi digunakan,” kata Muhammad Sinen.
Dengan kondisi ini juga, tentu Pemerintah Kota Tidore Kepulauan akan mencari solusi. “Solusinya adalah, muara sungai atau mulut sungai yang sekarang harus dipindahkan sekitar 20 meter ke sisi kanan dermaga, agar tidak lagi mengganggu dermaga,” ujarnya.
“Nanti jalur aliran air sungai akan digali untuk dibuat jalur baru, supaya tidak lagi keluar langsung ke dermaga. Pekerjaan ini akan dianggarkan di 2026,” tutur Muhammad Sinen.
Pemkot Tidore juga akan membuat jaring sampah di muara sungai, dengan tujuan, agar sampah yang terbawa bisa tertampung di dalam jaring yang dipasang di mulut sungai.
“Dengan begitu, sampah tidak bisa keluar lagi ke dermaga. Jadi, PUPR juga harus dianggarkan setiap tahun harus ada pengerukan di muara sungai, agar dermaga tidak tertimbun,” tegasnya.
Dengan pengalihan muara sungai, sambung Muhammad Sinen, juga akan membawa dampak positif bagi perluasan terminal Sofifi.
“Pengalihan jalur aliran air sungai ini akan melewati lahan warga. Jadi, dinas perkimtan akan saya perintahkan untuk turun mengukur lokasi lahan warga, supaya ada pembebasan lahan,” tukasnya. (*)