NarasiTimur
Beranda Ekonomi Omset Swalayan Tara No Ate Ternate Capai Rp400 Juta di Akhir 2024

Omset Swalayan Tara No Ate Ternate Capai Rp400 Juta di Akhir 2024

Produk-produk yanh dijual di Swalayan Tara No Ate Ternate (NT/narasitimur)

Narasitimur – Omset swalayan Tara No Ate Ternate di tahun 2024 melonjak signifikan. Lonjakan itu terjadi saat perhelatan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Madrasah Young Researchers Supercamp atau Myres Tingkat Nasional tahun 2024, di Kota Ternate pada 2-7 September lalu.

Direktur Utama Tara No Ate, Burhanuddin Nope menyebut, provit yang masuk itu, sebesar Rp37 juta dengan total penjualan dalam dua minggu mencapai Rp400 juta. Pemasukan itu, kata Burhanuddin, besar jika dibandingkan hari normal yang hanya Rp7-8 juta per hari.

“Di tahun 2024 mengalami flukuatif setiap bulan. Jadi misalnya di bulan Januari dan Februari pendapatannya belum maksimal, karena di bulan-bulan itu kan belum masuk pada pembahasan anggaran. Jadi kalau orang berangkat itu biasanya di triwulan pertama atau kedua. Jadi swalayan ini mendapat pemasukan yang cukup signifikan tepat bulan September, bertepatan dengan kegiatan KSM. Jadi saat event itu per hari kita dapat sampai dengan Rp20 juta per hari,” paparnya kepada Narasitimur.id, Jumat (31/1/2025).

Swalayan Tara No Ate, kata Burhanuddin, ramai dikunjungi jika ada event nasional, karena banyak tamu dari luar daerah yang datang dan ketika pulang mereka berbelanja oleh-oleh di swalayan.

Meski begitu, Burhanuddin terus berupaya membenahi swalayan sehingga lebih terasa nyaman saat dikunjungi pelanggan.

“Kami kemarin ada penambahan fasilitas berupa AC dan menata ruangan. Ini tujuannya agar pelanggan datang ke sini (Tara No Ate) merasa nyaman, dan betah saat memilih produk yang akan dibeli,” jelasnya.

Burhanuddin berharap, di tahun ini, swalayan Tara No Ate bisa lebih eksis, berkembang dan ramai dikunjungi. Apalagi, sambung dia, dengan niat baik calon Wakil Wali Kota Ternate, Nasri Abubakar, yang berkeinginan untuk mengembangkan Kota Ternate sebagai kota atlet.

“Ini artinya kalau ada event-event nasional, otomatis ada perputaran ekonomi dan swalayan sudah pasti menjadi tempat yang ramai dikunjungi pelanggan, untuk belanja oleh-oleh,” ujarnya.

Burhanuddin berharap, pemerintah daerah dapat juga bisa menjadikan Tara No Ate sebagai destinasi wisata belanja.

“Karena di sini merupakan titik akhir para tamu atau mereka yang datang ke Ternate. Sehingga ketika mereka kembali ke daerah masing-masing, ada oleh-oleh dari Ternate yang mereka beli,” pungkasnya. (*)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan