Warga Minta Ganti Untung dalam Pembebasan Lahan Sekitar Plaza Gamalama Ternate

Narasitimur – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate membebaskan lahan di sekitar Plaza Gamalama untuk keperluan pembangunan Rumah Sakit Daerah mendapat respons dari warga terdampak. Mereka menolak jika hanya diberi ganti rugi biasa, dan menuntut adanya ganti untung sesuai nilai lahan.
Ina, salah satu pedagang yang juga bermukim di sekitar area plaza, menegaskan tidak setuju jika hanya diganti rugi.
“Tanah ini milik orang tua suami saya. Kalau hanya ganti rugi, kami tidak mau. Harus ganti untung, karena ini rumah pribadi dan sertifikat resmi,” ujarnya, Senin (28/4/2025).
Menurut Ina, selain karena status kepemilikan yang sah, harga lahan di kawasan tersebut cukup tinggi, sehingga kompensasi harus layak.
Sebelumnya, Lurah Gamalama Mochtar Umasangadji menjelaskan, lokasi sekitar Plaza Gamalama memang terdapat lahan bersertifikat, tanah pemerintah, dan tanah yang memiliki surat ukur.
“Kalau sudah ada surat resmi, kami bisa turun berdasarkan aturan. Ini penting supaya ada kepastian hukum agar tidak menimbulkan salah paham,” katanya.
Mochtar menyebut, Pemkot Ternate telah menyiapkan anggaran sekitar Rp7 miliar untuk rencana pembebasan lahan tersebut.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly, mengatakan proses pembebasan lahan dikawal oleh Dinas Perkim dan akan mengikuti prosedur yang berlaku.
“Anggaran pasti ada, namun pelaksanaannya tetap harus mengikuti prosedur dan mekanisme yang berlaku. Sejak awal pembangunan Plaza Gamalama, sudah ada sosialisasi kepada warga terkait kemungkinan perluasan. Kini, untuk alih fungsi menjadi rumah sakit, kami juga akan melakukan sosialisasi yang sama,” kata Rizal.
Terkait permintaan warga soal ganti untung, Rizal menegaskan bahwa pemerintah akan berusaha memberikan solusi terbaik.
“Kita memang tidak bisa langsung bilang ganti rugi atau ganti untung. Tapi yang pasti, pemerintah akan memberikan yang terbaik untuk warga,” pungkasnya. (*)