Unjuk Rasa Warga di PT STS Halmahera Timur Ricuh, Satu Demonstran Terluka

Narasitimur – Aksi unjuk rasa warga dari Desa Wayamli dan Buli, Kabupaten Halmahera Timur, di lokasi tambang PT Sambaki Tambang Sentosa (STS) berujung ricuh, Senin (28/4/2025).
Sekitar 300 warga mendatangi area perusahaan menuntut pertanggungjawaban PT STS atas dugaan perusakan hutan adat seluas lebih dari 20 hektare.
Aksi massa yang berusaha menerobos jalan masuk perusahaan dihadang aparat gabungan Polres Halmahera Timur dan Brimob Polda Maluku Utara.
Ketegangan terjadi saat massa melempari batu ke arah aparat, yang dibalas dengan tembakan gas air mata.
Akibat bentrokan tersebut, satu warga bernama Juliadi Palangi terkena tembakan selongsong gas air mata di bagian bahu dan dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Selain korban luka, bentrokan juga menyebabkan kerusakan pada tiga unit mobil milik Polres dan satu unit ekskavator yang terkena lemparan batu.
Salah satu peserta aksi, Jai Latawan, mengecam tindakan aparat kepolisian. Ia menyebut, sejak kehadiran PT Antam di Halmahera Timur, tidak pernah terjadi penggunaan peluru gas air mata terhadap warga.
“Baru kali ini warga ada yang jadi korban tembakan peluru gas air mata. Ini adalah kejahatan oleh PT STS,” tegas Jai.
Hingga berita ini ditulis, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait penggunaan gas air mata dalam aksi tersebut. (*)