Fasilitas Minim, PAD Retribusi Halmahera Barat Jauh dari Target

Narasitimur – Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) dari sektor retribusi pelabuhan speed boat dan pasar terancam tak tercapai.
Hingga pertengahan 2025, realisasinya baru menyentuh angka Rp 115 juta dari total target Rp 257 juta per tahun.
Kepala Dinas Perhubungan Halbar, Bustamin, mengakui capaian tersebut jauh dari harapan. Ia menyebut kinerja penerimaan retribusi belum menunjukkan peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya.
“Target dari Pemkab Rp 257 juta, tapi sampai sekarang baru Rp 115 juta yang masuk ke kas daerah,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (21/5/2025).
Ia merinci, angka tersebut bersumber dari retribusi pelabuhan speed boat di Jailolo dan Sidangoli, serta dari pasar.
Sementara pelabuhan Kedi di wilayah Loloda belum memberikan kontribusi karena belum dilakukan penarikan retribusi.
Bustamin menyoroti minimnya fasilitas sebagai penyebab utama rendahnya capaian PAD. Menurutnya, keterbatasan sarana di lapangan membuat penarikan retribusi sulit dilakukan secara maksimal.
“Penagihan retribusi sangat bergantung pada fasilitas. Kalau sarana penunjangnya masih minim, ya sulit maksimal. Pemerintah jangan hanya pasang target, tapi juga siapkan infrastrukturnya,” tegasnya.
Ia juga menyinggung bahwa tidak semua aktivitas pelabuhan menyumbang PAD daerah. Pelabuhan besar seperti Jailolo, misalnya, dikelola langsung oleh pihak Syahbandar dan retribusinya masuk ke kas pemerintah pusat.
“Bongkar muat di pelabuhan besar seperti Jailolo tidak menyumbang ke PAD Halbar karena langsung dikelola pusat,” jelas Bustamin.
Mantan Camat Jailolo Selatan ini pun mendesak Pemkab Halbar tidak tinggal diam. Ia menegaskan bahwa capaian PAD tidak akan bergerak jika persoalan mendasar seperti fasilitas terus diabaikan.
“Kalau seperti ini terus, target PAD hanya jadi angka tanpa makna. Harus ada langkah konkret dari pemerintah daerah,” pungkasnya. (*)