Pengamat Sepak Bola Menduga Ada “Settingan” dalam Kasus Yakob Sayuri
Narasitimur – Menanggapi sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terhadap pemain Malut United FC, Yakob Sayuri, pengamat sepak bola Iqbal Alhadaar menyebut pihak terkait keliru. Menurut legendaris Persiter ini menduga ada settingan yang sengaja dimainkan antara pihak Persita Tanggerang, Komdis, dan PSSI.
“Ini aneh, masa sih Yakob Sayuri dikenakan sanksi dilarang main tiga pertandingan padahal dia jadi korban rasis oleh oknum yang mengaku wartawan tanpa ID card dan sengaja masuk ke area steril, kemudian memprovokasi sehingga membuat gaduh di area tersebut, kemudian Yakob mengalami tindakan rasis lantas kenapa Yakob yang dihukum? Semestinya pihak Komdis dan PSSI memberikan ruang seperti hak banding, bukannya sepihak dia dihukum,” terang Iqbal, saat dikonfirmasi pada Minggu (7/12/2025).
Iqbal menduga ini adalah permainan para mafia sepak bola yang sengaja ingin menjatuhkan karir Yakob Sayuri dan klubnya. “Masa kita didzlimi? Masa kita tidak punya hak untuk menjawab untuk memberikan klarifikasi atau menjawab. Contoh saja dalam masalah hukum, jika lita tidak ada pendampingan hukum, tetapi negara menjamin untuk memberikan pendampingan, lalu dunia sepak bola masa tidak diberikan ruang. Kan lucu, sementara keputusan tertinggi ada di Exco PSSI,” jelasnya.
Kasus ini, kata Iqbal, perlu ditelusuri sebab yang mestinya diberikan sanksi adalah tuan rumah Persita Tanggerang. “Bagaimana orang yang tidak berkepentingan bisa bebas masuk di area steril. Berarti pengawasan mereka lalai dan patut dipertanyakan. “Ini dinilai rusak. PSSI, Komdis, Exco juga turut mengaminkan kejadian ini dan terlibat dalam persolan ini,” ucapnya.
Ketum PSSI harus bisa menyelesaikan masalah ini, dengan catatan membatalkan sanksi terhadap Yakob Sayuri. Kalau tidak, ini akan menambah citra buruk dunia sepak bola dan khususnya internal PSSI. (*)
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





