Aliong Mus Diingatkan untuk Tidak Jual ‘Kecap’ Soal Sofifi

Narasitimur – Ketua Relawan Jaringan Elektoral Kota Ternate for MK-BISA, Jadir MS, meminta calon Gubernur Maluku Utara Aliong Mus agar tidak menjual kecap, terkait percepatan pembangunan Kota Sofifi.
Menurut anak muda yang biasa di sapa Abil ini, percepatan pembangunan kota baru Sofifi sudah menjadi program resmi pemerintah, karena telah menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045, di mana percepatan pembangunan Kota Baru Sofifi menjadi salah satu prioritas utama.
“Percepatan pembangunan kota baru Sofifi itu sudah masuk di dalam RPJPD 2025-2045, bahkan anggarannya juga sudah ditetapkan kurang lebih Rp3,2 triliun. Jadi Aliong Mus jangan jual kecap, mending baca dulu sebelum ngomong,” ujarnya, Kamis (26/9/2024).
Abil menambahkan, komitmen percepatan pembangunan kota baru Sofifi bahkan telah menjadi konsern dan komitmen Presiden Joko Widodo yang memasukkan Kota Sofifi ke dalam rencana prioritas pembangunan empat kota baru bersama Kota Maja, Tanjung Selor dan Kota Sorong.
“Penetapan pembangunan empat kota baru itu sebagai proyek prioritas berdasarkan Lampiran I Perpres No.52/2023 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024. Jangan-jangan Aliong gak pernah baca dan gak tahu sama sekali,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Bappeda Maluku Utara Muhammad Sarmin S. Adam mengungkapkan, dari 54 usulan yang telah disusun dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045, percepatan pembangunan Kota Baru Sofifi menjadi salah satu prioritas utama.
Usulan tersebut telah diajukan kepada Pemerintah Pusat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI.
Sarmin menjelaskan, percepatan pembangunan Kota Baru Sofifi memerlukan anggaran sebesar Rp3,2 triliun. Ia menekankan pentingnya intervensi dari Pemerintah Pusat mengingat keterbatasan anggaran di tingkat provinsi.
“Jika seluruh pembiayaan pembangunan Kota Baru Sofifi harus ditanggung melalui APBD Pemprov Maluku Utara, kami akan menghadapi kesulitan karena kapasitas anggaran yang terbatas,” jelasnya.
“Namun, secara umum, percepatan pembangunan Sofifi tetap menjadi agenda utama kami,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, calon Gubernur Maluku Utara, Aliong Mus, yang diusung oleh Partai Gerindra, berjanji akan memperjuangkan pemekaran sejumlah wilayah di Maluku Utara.
Aliong Mus menyebutkan bahwa salah satu prioritasnya adalah menjadikan Sofifi sebagai ibukota definitif Provinsi Maluku Utara.
Hingga saat ini, Sofifi masih merupakan bagian dari wilayah administratif Kota Tidore Kepulauan, meskipun sudah hampir 25 tahun berdiri.
“Bukan cuma Sofifi saja. Saya lebih berpikir, daerah mana di Maluku Utara yang sudah memenuhi syarat untuk menjadi daerah otonomi baru, seperti Pulau Mangoli di Kabupaten Kepulauan Sula, Pulau Obi di Halmahera Selatan, dan Kota Bacan,” ungkap Aliong Mus dalam konferensi pers pada Rabu (25/9/2024).
Aliong menambahkan, keuntungan dari pemekaran wilayah, menurut Aliong, antara lain adalah adanya pemerataan pembangunan. Dengan demikian, pembangunan tidak hanya terfokus di satu area saja. (*)