NarasiTimur
Beranda Politik Kampanye Kedua Syahril-Makmur di Kulaba, Ketua DPC PKB ‘Buka-bukaan’ Soal Pemimpin Ternate Sebelumnya

Kampanye Kedua Syahril-Makmur di Kulaba, Ketua DPC PKB ‘Buka-bukaan’ Soal Pemimpin Ternate Sebelumnya

Muhajirin Bailussy (NT/narasitimur)

Narasitimur – Mantan Ketua DPRD Ternate, Maluku Utara, Muhajirin Bailussy, merasa menyesal pernah mendukung wali kota terpilih di periode 2019 lalu.

Muhajirin bahkan menyebut, selama kepemimpinan wali kota terpilih telah terjadi intimidasi terhadap ASN maupun non ASN di Lingkup Pemerintah Kota Ternate. Tak hanya itu, pemimpin sebelumnya juga, kata Muhajirin, lebih mementingkan kepentingan keluarganya pada kabinet ANDALAN, daripada kepentingan masyarakat.

Ingat saja, kata dia, di awal memimpin pemerintahan, kepala daerah malah memonopoli kekuasaan dan memilih berjalan sendiri, ketimbang bergandengan tangan dengan Jasri Usman, yang kala itu menjadi wakilnya.

Hal itu dibeberkan Muhajirin saat meyampaikan orasi politik, untuk pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate periode 2024-2029, Syahril Abd Rajak dan Makmur Gamgulu di Kelurahan Kulaba, Ternate Barat, Kamis (26/9/2024) malam.

Bentuk kekecewaan itu, Muhajirin tumpahkan pada malam kampanye kedua Syahril-Makmur.

Menurut Ketua DPC PKB Ternate itu, tidak ada perubahan yang signifikan di Kota Ternate, sebab, kekuasaan yang dimiliki oleh wali kota hanyalah semata-mata untuk pribadi bukan untuk rakyat.

“Ternate ditentukan oleh bapak ibu. Masa depan, perbaikan, percepatan, atau pembangunan, kemaslatan demokrasi politik, pembangunan ekonomi, pertanian, infrastruktur lima tahun akan datang itu ditentukan oleh bapak ibu, bukan ditentukan oleh segelintir orang atau kelompok yang punya kepentingan saat ini,” kata Muhajirin yang juga anggota DPRD Provinsi Maluku Utara.

Meski sebelumnya pernah bersama, tetapi bagi Muhajirin itu adalah sebuah kesalahan yang tak mau diulangi lagi oleh PKB.

“Kita pernah bersama sebelumnya, menentang rezim, kita pernah menentang kepemimpinan sebelumnya yang begitu collabs dengan mengintimidasi ASN dan PTT,” ungkapnya.

Menurut dia, praktek-praktek seperti yang pernah ia lakukan dengan pemimpin sebelumnya, hanya merugikan orang banyak. Dia mengingatkan kepada pemimpin sebelumnya untuk tidak bangga dengan kekuasaan yang dipegang, karena itu hanya sesaat.

“Ingat! Berhenti. Akibat dari tidak kejujuran dan monopoli, intimidasi, diskriminasi, justru membuat Ternate hancur. Ternate tidak ada majunya. Apa indikatornya Ternate maju? Untuk itu, saya minta kepada seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya nanti dengan memilih nomor 4 Syahril-Makmur,” ujarnya.

Muhajirin yang juga juru kampanye berpesan kepada paslon Syahril-Makmur, jika terpilih nanti untuk tidak monopoli, intimidasi dan diskriminasi kepada siapapun,” pungkasnya. (*)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan