NarasiTimur
Beranda Publik 6 Hari “Jaring Asmara”, Ardiansyah Fokus Layanan Kesehatan dan Infrastruktur di Oba

6 Hari “Jaring Asmara”, Ardiansyah Fokus Layanan Kesehatan dan Infrastruktur di Oba

Ketua Komisi III DPRD Kota Tidore Kepulauan, Ardiansyah Fauji (Istimewa/narasitimur)

Narasitimur – Kurang lebih selama enam hari ke depan, ketua komisi III DPRD Kota Tidore Kepulauan, Ardiansyah Fauji, akan melakukan reses di Kecamatan Oba.

Kegiatan di luar gedung parlemen itu, menyasar 12 desa dan 1 kelurahan. Reses akan dimulai pada 12-17 Desember 2024, yang nantinya akan menyerap dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat di daratan Oba.

“Reses perdana ini saya fokuskan di Kecamatan Oba, untuk percepatan infrastruktur dan layanan kesehatan,” kata Ardiansyah kepasa narasitimur.id, Selasa sore tadi (10/12/2024).

Alasan Ian sapaan akrab Ardiansyah mengambil Kecamatan Oba, lantaran ada dua puskesmas yang memerlukan atensi dari Pemda Tidore. “Ada dua puskesmas di sana, yakni di Desa Talagamori dan di Payahe,” ucapnya.

Prinsipnya, kata Ardian, ini adalah jaring asmara pasca dirinya terpilih pada Pileg 2024 lalu. Meski begitu, Ardian mengaku, ada beberapa kecamatan yang harus ditinjau, namun pada reses kali pertama ini dirinya memfokuskan kerja pada Kecamatan Oba.

“Ada beberapa kecamatan tetap masuk, hanya saja perdana ini fokus ke Kecamatan Oba, nanti berikutnya ke kecamatan lain. Mulainya tanggal 12 sampai 17 Desember 2024,” tambahnya.

Salah satu alasan utama dirinya ke Kecamatan Oba, lantaran sebelumnya ada masalah terkait penanganan warga yang sakit, sehingga bagi dia, ini momen penting untuk turun, mendengar keluhan serta masukan warga dan menindaklanjutinya.

“Torang kan buruh ambulans laut, untuk mempercepat tindakan atau rujukan puskesmas setempat. Ini mengingat jarak tempuh yang cukup jauh untuk ke RSU Tidore, sehingga armada laut untuk layanan kesehatan sangat diperlukan untuk penanganan pasien, apalagi kalau malam hari,” terang dia.

Tak hanya soal ambulans, politisi PDI Perjuangan itu juga akan mengecek langsung kondisi bangunan puskesmas. “Contohnya di Desa Talagamori, karena puskesmas itu sudah cukup lama bangunannya. Jadi kalau butuh bangunan baru kan, nanti kita lihat untuk tindak lanjut bagaimana,” pungkasnya. (*)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan