Erupsi Gunung Ibu: Warga Halmahera Barat di 6 Desa Akan Dievakuasi

Narasitimur – Pemkab Halmahera Barat bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengupayakan evakuasi warga yang masih berada di zona bahaya Gunung Ibu.
Upaya ini menjadi langkah prioritas setelah status Gunung Ibu di Halmaera Barat, Maluku Utara ditetapkan pada level IV atau ‘Awas’ oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Bupati Halmahera Barat, James Uang, dalam rapat koordinasi yang digelar di Pos Komando Penanganan Darurat Erupsi Gunung Ibu, Jumat (17/01/2025), menegaskan bahwa warga di enam desa dalam radius 5-6 km dari kawah harus segera dievakuasi.
“Berdasarkan rekomendasi PVMBG, warga di enam desa ini harus mengosongkan wilayah mereka untuk sementara dan pindah ke pengungsian demi menghindari kejadian yang tidak diinginkan,” ujar James.
Enam desa yang dimaksud adalah Desa Sangaji Nyeku, Desa Sosangaji, Desa Tuguis, Desa Togoreba Sungi, Desa Borona, dan Desa Todoke, yang semuanya berada di Kecamatan Tabaru.
Saat ini, warga Desa Sangaji Nyeku telah sepenuhnya dievakuasi oleh tim gabungan ke beberapa titik pengungsian yang telah disiapkan.
Dalam rapat tersebut, Bupati juga mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar tidak beraktivitas di zona bahaya, menghindari lokasi rawan bencana saat terjadi letusan, dan selalu mematuhi arahan petugas.
Dandim 1501/Ternate, Kolonel Arm Adietya Yuni Nurtono, yang ditunjuk sebagai Komandan Posko Penanganan, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengerahkan 260 personel TNI, Polri, Satpol PP, dan tenaga kesehatan untuk mempercepat evakuasi di lima desa yang tersisa.
“Kurang lebih satu desa dievakuasi. Harapannya dalam dua hari ini dapat menyelesaikan semua proses evakuasi,” jelas Adietya.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, menyatakan bahwa BNPB mendukung pemerintah daerah dalam memastikan kelancaran proses evakuasi dan menutup celah kebutuhan di lapangan.
“Tugas bersama kita hari ini adalah memastikan masyarakat berada di zona aman dan tidak ada aktivitas di kawasan rawan selama status Gunung Ibu masih awas,” kata Raditya.
BNPB juga terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain untuk mendukung penanganan bencana secara maksimal.
“Kami memastikan keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama,” pungkas Raditya.
Selain evakuasi, pemerintah daerah telah menyiapkan titik pengungsian yang tersebar di wilayah Kecamatan Tabaru.
Seluruh langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi letusan besar dan memastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. (*)