Distribusi Pertalite dan Solar di Halmahera Barat Jadi Sorotan, Realisasi Masih Rendah

Narasitimur – Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar di Halmahera Barat menjadi sorotan karena realisasinya yang masih sangat rendah.
Padahal, distribusi Pertamax justru lancar tanpa kendala. Situasi ini memicu sorotan tajam, terutama karena realisasi penyaluran BBM bersubsidi di Halbar dinilai masih sangat rendah.
Ketua Pansus BBM, Kristovel Sakalaty, menuntut kejelasan dari pihak terkait.
“Kalau Pertamax-nya tidak masalah. Yang harus dipastikan adalah apakah Pertalite dan Solar benar-benar mengalir ke Halbar atau tidak,” tegasnya melalui pesan WhatsApp pada Rabu (3/7/2025).
Menurut Kristovel, data dari BPH Migas yang diperoleh saat pansus berkoordinasi di akhir Juni 2025 menunjukkan fakta mengejutkan, distribusi Pertalite ke Halbar baru terealisasi sekitar 30 persen dari kuota yang ditetapkan.
Kristovel mendesak agar Pertamina dan instansi teknis di daerah segera menindaklanjuti ketidakjelasan distribusi ini.
Ia menegaskan, kelangkaan Solar dan Pertalite bukanlah persoalan sepele, mengingat kedua jenis BBM ini adalah kebutuhan utama masyarakat, khususnya nelayan dan pelaku usaha kecil.
“Ini bukan persoalan kecil. Solar dan Pertalite adalah kebutuhan utama masyarakat, terutama untuk nelayan dan pelaku usaha kecil,” ujarnya.
Kristovel juga secara lantang meminta Pertamina dan SPBU pengelola BBM bersubsidi untuk transparan dan tidak “main kucing-kucingan” dalam pengelolaan BBM bersubsidi.
Untuk memastikan tidak ada penyelewengan yang merugikan masyarakat, Kristovel mendesak adanya audit atau evaluasi menyeluruh terhadap distribusi BBM subsidi di wilayah Halmahera Barat. (*)