NarasiTimur
Beranda Publik Bangun Rumah untuk Warganya, Wawali Tidore: Ini Tanggung Jawab Saya

Bangun Rumah untuk Warganya, Wawali Tidore: Ini Tanggung Jawab Saya

Muhammad Sinen saat berkunjung ke salah satu rumah warganya di Kecamatan Oba Utara (ABT/narasitimur)

Narasitimur – Ini adalah cerita seorang ibu rumah tangga bernama Novince Pudi. Wanita berusia 40 tahun itu, tinggal di sebuah gubuk yang beratap terpal, dindingnya hanya tripleks bekas dan beralaskan tanah.

Novince merupakan warga RT 01 RW 02 Desa Akekolano, Kecamatan Oba Utara, Tikep. Dirinya terpaksa tinggal di rumah kosong bersama 5 orang anaknya, lantaran terbentur ekonomi. Bahkan, untuk dinding kamar, dirinya harus mengakalinya dengan selembar baliho berukuran 2×4 meter. Sementara untuk bagian dapur, tak ada pembatas dan hanya dibiarkan terbuka.

Kepada media ini, Novince mengaku, kalau dia dan 5 anaknya itu, baru saja seminggu menempati gubuk itu.

Sebelumnya, Novince bilang, mereka tinggal di salah satu rumah warga, hanya saja sang pemilik kembali menempati rumah itu, sehingga dengan terpaksa mereka pun harus beranjak dan mendirikan tempat tinggal seadanya, tepat di belakang rumah yang ditempati sebelumnya.

“Saya aslinya orang Akekolano, dari kecil saya tinggal di sini, hanya saja saat kerusuhan waktu itu, kami kemudian dilarikan ke Manado. Setelah kami balik, itu kami sudah tidak punya rumah, dan kami tinggal di rumah kosong milik warga Akekolano yang ada di perkampungan. Namun karena pemiliknya sudah ada sehingga kami harus keluar,” tuturnya saat ditemui, Senin (29/7/24).

Informasi itu pun akhirnya sampai ke telinga Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen.

Tak menunggu waktu lama, saat mengetahui kondisi salah satu warganya, Muhammad Sinen pun langsung turun dan meninjau langsung ke lokasi.

Setibanya di gubuk Novince, Ketua PDI Perjuangan Maluku Utara itu pun, langsung tersentuh, dan menyampaikan niatnya untuk membangun rumah untuk Norvince dan anak-anaknya.

“Setelah saya kembali dari Jakarta, saya akan membangun rumah mereka dengan model tiga kamar, jadi rumahnya itu beton dan permanen,” ujar Muhammad Sinen.

Hasratnya untuk membangun rumah Novince, bukan tanpa alasan. Muhammad Sinen kembali teringat kisahnya di masa lalu tepatnya di tahun 1981. Di mana pada masa itu, Muhammad Sinen dan adik-adiknya beserta ibunya pernah diusir dari rumah keluarga mereka di Maitara, Kecamatan Tidore Utara.

Kisah pilu penuh duka itu, lantas membuat Muhammad Sinen tak mau melihat Novince harus mengalami kesusahan yang sama seperti dirinya dahulu.

“Setelah kami diusir waktu itu, kami kemudian membangun rumah di Kelurahan Rum, rumah itupun setengahnya dibuat dengan dinding sak semen. Sementara untuk kayu diberikan oleh bapaknya Abang Ko (salah satu kabid di BPDB Tidore). Kami hidup dalam kondisi susah dengan kondisi rumah seperti itu, mulai dari saya SD sampai SMK,” kisahnya.

Sebagai seorang politisi PDIP, Muhammad Sinen patuh dengan perintah partainya, yang selalu mengutamakan kepentingan rakyat dan turun secara langsung, merasakan kepedihan rakyat.

“Saya tahu informasi ini dari ketua ranting PDIP, makanya saya langsung berkunjung dan memastikan kondisi rumah yang ditempati oleh mereka,” pungkasnya.

Memang, ini bukan kali pertama yang dilakukan Muhammad Sinen. Bahkan jauh sebelumnya, banyak warga kurang mampu dibantunya. Itu lantaran kepedulian Muhammad Sinen begitu tinggi kepada rakyat.

“Sebagai pemimpin sudah menjadi tanggung jawab saya untuk melihat orang yang tidak mampu, saya lakukan hal ini karena hati saya juga ikut tergerak,” timpalnya.

Atas kepedulian calon Wali Kota Tidore periode 2024-2029 itu pula, Novince mengucapkan terima kasih, dan merasa senang atas bantuan yang diberikan.

“Terima kasih kepada Ayah Erik, saya beserta keluarga terharu dengan niat baik bapak ini. Semoga apa yang diniatkan, menjadi amal baik bagi bapak wakil wali kota dan keluarga,” tukas Novince. (*)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan