NarasiTimur
Beranda Pedagogi KWT Rindang Dapat Pelatihan Pembuatan Pupuk Trichoshi

KWT Rindang Dapat Pelatihan Pembuatan Pupuk Trichoshi

Pelatihan KWT Rindang di Kelurahan Santiong, Ternate Tengah (Tim/narasitimur)

Narasitimur – Kelompok Wanita Tani (KWT) Rindang di Kelurahan Santiong, Kecamatan Ternate Tengah, Maluku Utara, mendapat pelatihan pembuatan pupuk Trichoshi, Kamis (01/8/2024).

Pelatihan itu sebagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah bagi petani, yang juga merupakan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), sekaligus menjadi salah satu program kerja utama dari mahasiswa kubermas tahap I Universitas Khairun di lokasi kelurahan setempat.

Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat, Betty K. Lahati, yang juga sebagai DPL di Kelurahan Santiong, mengatakan, kegiatan ini meliputi pelatihan pembuatan pupuk Trichoshi yang merupakan kombinasi dua bahan pupuk hayati, yakni Trichoderma dan bokashi.

Bahan bokashi yang digunakan yaitu, limbah kotoran sapi yang ada di sekitar lahan pertanian KWT Rindang, sementara untuk isolat Trichoderma diambil dari tanah lokal Kota Ternate.

“Kedua bahan ini memiliki fungsi sebagai biopestisida dan sebagai stimulator pertumbuhan tanaman,” terang Betty kepada media ini, Jumat (02/08/2024).

Selain pelatihan pembuatan biang Trichoderma, juga dilakukan sosialisasi bahaya pestisida kimia, pembuatan pupuk Trichoshi dan pembuatan Demplot Pupuk Organik.

Dalam kegiatan PKM ini, didemonstrasikan juga oleh mahasiswa kubermas dengan koordinator kubermas Kelurahan Santiong, Fauzan M. Tahir mahasiswa Prodi Ilmu hukum bersama timnya Dessy Trisiani mahasiswa Prodi Farmasi, Putri Elvira yusuf, Prodi Kedokteran dan Sundari Usman (Prodi Peternakan) dan tim lainnya dari berbagai prodi di Unkhair.

“Mereka masing-masing memaksimalkan kemampuan mereka dalam melaksanakan program kerjanya dengan penuh semangat,” ungkap Betty.

Pelatihan ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan lahan pertanian Kelompok Wanita Tani Rindang, yang begitu sempit di sudut perkotaan. Meski begitu, sambung Betty, antusias peserta sangat tinggi dalam mengikuti pelatihan pupuk hayati dan mereka merasa puas.

Sementara, Ketua Kelompok Wanita Rindang, Masita Mamole, menambahkan, pelatihan ini sangat diperlukan untuk memecahkan permasalahan di lahan pertanian yang ditanami tanaman cabe dan tomat, misalnya serangan penyakit dan penambahan unsur hara.

Ditegaskan pula oleh para stakeholder, hal ini juga dapat menjadi nilai tambah untuk menambah pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Peserta PKM berharap, kegiatan Pelatihan PKM semacam ini dapat dilakukan di lahan pertanian lainnya, terutama dalam mengatasi inflasi pangan juga dapat mendukung pertanian berkelanjutan .

Turut hadir, sebanyak 22 mahasiswa Santiong bersama tim DPL yaitu Fatmawati Kaddas dan Mila Fatmawati, para petani, stakeholder, Camat Ternate Tengah Fahmi Abas Amin, dan Lurah Santiong Sunarto Andili, serta PKK Kelurahan Santiong maupun Bhabinkamtibmas. (*)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan