Tunggakan Jasa Medik RSCB Ternate Sejak Tahun 2021 Masih Jadi Misteri

Narasitimur – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesoirie Ternate, diduga sengaja tak membayar jasa medik untuk dokter dan tenaga medis.
Berdasarkan data yang dihimpun media ini, sebanyak Rp4,2 miliar telah masuk ke rekening RSCB untuk membayar tunggakan jasa medik yang berlangsung sejak tahun 2021 sampai saat ini.
Sebelumnya, ada jasa layanan non Covid-19 yang tersalur sejak April 2020 hingga September 2022 sebesar Rp1,7 miliar yang belum terbayar. Kemudian, yang belum terbayar yakni jasa Covid-19 pada bulan April 2020 sampai dengan November 2022 sebesar Rp2,4 miliar.
Manajemen RS ternyata melakukan pembayaran jasa pelayanan, bukan pada bulan pelayanan sesuai klaim RSCB ke BPJS. Misalnya dana pembayaran bulan Januari akan dibayarkan di bulan April.
Padahal seyogyanya, jasa pelayanan bulan Januari dibayarkan pada bulan Februari setelah klaim dibayarkan BPJS ke Rekening RSCB.
Tetapi, saat ini, di bawah pimpinan dr. Alwia Assagaf sebagai direktur, dan Agung Sri Sadono, selaku Wadir Keuangan, manajemen mulai melakukan perbaikan.
Dengan kebijakan keduanya, kini manajemen mulai tertata dengan baik. Lihat saja, sejak bulan Januari 2024 sampai dengan saat ini, pembayaran jasa medis di RSUD selalu sesuai dengan bulan berjalan.
Para tenaga medis saat ditemui, mengaku ada perubahan pada sistem manajemen setelah dirut dan wadir keuangan yang baru hadir.
“Saat ini ada penyempurnaan sistem dan pengelolaan keuangan yang sehat di RSUD, demi peningkatan kesejahteraan pegawai dan mengoptimalkan pelayanan, yang prima untuk masyarakat,” kata salah satu tenaga medis yang enggan namanya disebutkan.
Mewakili para tenaga media lainnya, ia berharap Pemerintah Provinsi Maluku Utara untuk memberikan kesempatan kepada manajemen, yang saat ini tengah berupaya menata sistem dan pengelolaan keuangan yang lebih baik.
Isu mencuat, ada upaya menggeser manajemen RSUD terutama direktur dan wakil direktur keuangan dengan fitnah serta informasi yang tidak benar, guna memecah belah tenaga kesehatan di RSUD Chasan Boesoiri
Para tenaga kesehatan yang melakukan praktek dan pelayanan di RSUD, sampai saat ini mengharapkan adanya penyelesaian utang jasa layanan mereka yang sampai saat ini belum terbayar.
“Torang berharap Pj Gubernur beserta sekprov dan inspektorat dapat melakukan audit investigasi dan hasil audit dibuka sedetailnya, jangan ada yang ditutupi sehingga tidak lagi saling curiga mencurigai,” pungkasnya. (*)