DLH: Kurangnya Fasilitas, Penanganan Sampah di Ternate Tak Maksimal

Narasitimur – Salah satu kendala pengelolaan sampah di TPA Ternate, yakni fasilitas berupa alat berat yang tidak memadai. Sehingga, pengelolaan belum maksimal.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, M. Syafei, Kamis (31/10/2024).
“Alat yang terakhir masih beroperasi itu excavator, yang usianya sudah di atas 12 tahun. Excavator itu sudah dilakukan perbaikan berapa kali, tapi jalan satu sampai dua hari rusak lagi,” kata Syafei.
Lantaran itu pula, DLH mengambil kebijakan dengan menyewa alat berat dari tempat lain. Belum lagi, sambung dia, volume sampah yang didominasi sampah organik begitu tinggi. Setiap hari 100-150 ton, sampah masuk di TPA.
“Karena kebutuhan kita terpaksa untuk menyewa dari luar dengan kondisi yang baik. Sebelumnya ada bantuan dari PUPR, tapi lagi dan lagi kondisi alat tidak maksimal jadi kita kembalikan,” akunya.
Syafei bilang, tumpukan sampah di TPA yang terletak di Kecamatan Ternate Barat, sangat mengganggu masyarakat sekitar.
“Yang bikin masalah di TPS setiap kelurahan dibongkar itu, karena ada sampah organik yang bercampur di situ yang besoknya sudah membusuk sehinggah menyebabkan bau busuk yang menyengat,” jelasnya.
Dia juga menekankan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab DLH, tetapi juga melibatkan seluruh elemen masyarakat.
“Kita harus melakukan pengurangan sampah, dan pengurangan sampah itu bukan hanya pemerintah, apalagi cuman DLH jadi harus ada kerja sama dengan semua pihak,” tegasnya. (*)