Anggaran Obat Dipangkas, Puskesmas Kalumpang Ternate Krisis Stok dan Kebanjiran Obat Kedaluwarsa

Narasitimur – Efisiensi anggaran yang diterapkan Dinas Kesehatan Kota Ternate dinilai salah sasaran. Pemangkasan anggaran belanja obat di Puskesmas Kalumpang dari Rp24 juta menjadi Rp6,3 juta memicu krisis pasokan obat dan menumpuknya obat-obatan kedaluwarsa.
Hal ini terungkap saat Anggota DPRD Kota Ternate, Nurjaya Hi Ibrahim, melakukan inspeksi mendadak ke puskesmas tersebut belum lama ini. Ia mengaku menerima keluhan dari pasien yang kerap tak mendapat obat sesuai kebutuhan.
“Banyak pasien kecewa karena datang ke puskesmas tapi tidak dapat obat. Setelah saya cek, ternyata anggarannya dipotong drastis,” ujar Nurjaya, Selasa (3/6/2025).
Apoteker Puskesmas Kalumpang, Wirda Katjong, membenarkan kondisi tersebut. Menurutnya, pemangkasan anggaran memperparah sistem pengadaan obat yang sudah buruk.
Ia menyebut obat sering dikirim tanpa mempertimbangkan kebutuhan, bahkan dalam kondisi mendekati masa kedaluwarsa.
“Vitamin C dari pengadaan tahun lalu misalnya, sekarang hampir kadaluwarsa dan belum terpakai. Kami sering diminta habiskan stok lama meski tidak sesuai dengan kebutuhan pasien,” jelasnya.
Wirda menambahkan, pihak puskesmas selama ini tak dilibatkan dalam penyusunan kebutuhan obat. Data kebutuhan yang dikirim tak pernah diakomodasi, bahkan alat kesehatan yang diterima kerap tidak relevan.
Menanggapi hal itu, Nurjaya meminta Dinas Kesehatan segera melakukan evaluasi menyeluruh. Ia menilai pemangkasan anggaran belanja obat atas nama efisiensi tidak seharusnya terjadi, mengingat ini menyangkut pelayanan dasar masyarakat.
Sementara Kepala Puskesmas Kalumpang hingga berita ini diturunkan belum memberikan keterangan. (*)