Wali Kota Tidore Launching Kartu E-money, Bayar Karcis di Pelabuhan Rum Non Tunai

Narasitimur – Wali Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Muhammmad Sinen, resmi melaunching kartu transaksi pelayanan retribusi non tunai (E-money) di pelabuhan Rum, Selasa (15/7/2025).
E-money atau kartu non tunai difungsikan untuk optimalkan digitalisasi layanan publik, sebagai Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD).
Dalam sambutannya, Muhammad Sinen mengatakan, bahwa Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan di bawah kepemimpinannya bersama Ahmad Laiman, selalu berupaya untuk terus meningkatkan PAD melalui berbagai sektor, salah satunya sektor penarikan retribusi berbasis digital, baik di pelabuhan, pasar maupun tempat wisata yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat.
“Saya berharap pelaksanaan kegiatan ini bukan hanya sekedar seremoni, tapi harus konsisten dan terus diupayakan pengembangannya, sehingga memudahkan masyarakat pada saat keluar masuk di area pelabuhan ini. Karena itu sosialisasi penting dilakukan, agar masyarakat bisa memahami dan menerima dengan baik,” kata Muhammad Sinen.
Dirinya berharap, program digitalisasi berupa transaksi non tunai retribusi ini bisa memberikan dampak yang positif bagi daerah Kota Tidore Kepulauan, terutama meningkatkan PAD.
“Bagi saya ini salah satu program yang luar biasa, saya mengapresiasi Dinas Perhubungan dan Badan Pendapatan Daerah Kota Tidore, yang mempunyai inovasi dan kreatif yang sangat luar biasa. Harapannya Pemerintah Kota Tidore akan terus memacu dan mengembangkan kreativitas yang berdampak positif,” ujarnya.
Kesempatan itu pula, Muhammad Sinen menekankan kepada seluruh ASN, PPPK dan non ASN di Lingkup Pemerintah Kota Tidore Kepulauan untuk wajib memiliki E-money agar semua dapat terlayani dengan cepat dan mudah.
Di akhir kegiatan, wali kota secara simbolis juga membagikan kartu E-money secara gratis kepada masyarakat dan ASN yang hadir.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tidore Kepulauan, Marsaid Idris dalam laporannya menyampaikan, peluncuran transaksi non tunai ini merupakan bagian dari amanat RPJMD 2025–2029 dalam misi keempat, yakni mewujudkan birokrasi yang berAKHLAK berbasis digital.
Ia juga memaparkan, dari total target PAD Dinas Perhubungan sebesar Rp3.330.675.000 di tahun 2025, hingga bulan Juni telah terealisasi sebesar Rp1.548.366.000 atau 46,49 persen. Menurutnya, capaian ini dapat lebih ditingkatkan dengan optimalisasi sistem pembayaran digital.
Pada tahap awal, pembayaran non tunai telah diterapkan di empat titik retribusi, yaitu pas masuk pelabuhan speed, pelabuhan motor kayu, tempat penitipan kendaraan, dan tempat parkir tetap.
“Masih ada 26 titik pungutan retribusi lainnya yang saat ini masih dilakukan secara tunai, seperti di pelabuhan Sarimalaha, Loleo, dan Ferry Galala. Kami berkomitmen untuk terus memperluas penggunaan sistem digital, ke seluruh titik tersebut,” pungkasnya.
Pembayaran non tunai dengan MPOS di pelabuhan Rum Kota Tidore Kepulauan ini bisa menggunakan kartu ATM Bank Maluku Malut, kartu ATM bersama, Qris dan E-money bank lain seperti Livin by Mandiri atau Brizzi. (*)