6 Paket Tender di Tidore Dievaluasi, 3 Lainnya Batal

Narasitimur – Sebanyak enam paket tender di yang ditangani Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, terpaksa harus dievaluasi kembali.
Hal ini disampaikan oleh Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Setda Tidore, Wahid, usai menghadiri rapat dengar pendapat dengan komisi III di DPRD Kota Tidore Kepulauan, Kamis (4/9/2025).
Keenam paket pekerjaan yang harus dievaluasi di antaranya:
1. Pembangunan breakwater di Kelurahan Toloa
2. Pembangunan breakwater di Kelurahan Rum
3. Pembangunan breakwater di Kelurahan Tuguiha
4. Pembangunan seawall dan bangunan pengaman pantai lainnya di Kelurahan Toloa
5. Rekonstruksi krib pengaman talud di pantai Kelurahan Akelamo, Kecamatan Oba Tengah
6. Rekonstruksi krib pengaman talud pantai di Kelurahan Rum Balibunga, Kecamatan Tidore Utara, tepatnya di RT 05.
Menurut Wahid, enam paket proyek tersebut bukan dibatalkan tetapi hanya melakukan evaluasi karena ada sanggahan dari peserta tender yang diterima, sehingga tindaklanjutnya adalah Pokja UKPBJ melakukan evaluasi ulang.
“Saat ini hasil evaluasi ulang telah menghasilkan pemenang, dan telah dikirimkan hasilnya tersebut ke pihak dinas terkait, untuk dilakukan perikatan kontak pelaksanaan pekerjaan,” jelas Wahid.
Wahid juga mengungkapkan bahwa berdasarkan data paket tender pada sistem pengadaan secara elektronik, ada empat paket yang batal. Di antaranya:
1. Timbunan lanjutan lahan area terminal penumpang Tipe C di Kelurahan Payahe
2. Rekonstruksi tembok penahan tanah Kali RT 08/RW 03 di Kelurahan Rum
3. Rekonstruksi tembok penahan tanah Kali RT 04/RW 02 Kelurahan Rum
4. Pembangunan jalan produksi di Kelurahan Payahe
“Untuk paket lahan terminal Payahe batal karena permintaan dinas lantaran terdapat kesalahan penyusunan Harga Perkiraan SEndiri (HPS), yang harus diperbaiki terlebih dahulu. Saat ini paket ini sudah selesai proses tendernya dan sudah ada pemenangnya,” ungkapnya.
Lanjut Wahid, bahwa proses tiga paket tender yang batal itu karena tahapan prosedural tender yang terlewatkan oleh Pokja Pemilihan pada tiga paket tersebut.
“Karena hal itulah, maka untuk menghindari kemungkinan kegagalan tender di hari ke depan, yang disebabkan keberatan peserta tender maupun potensi penolakan oleh PPK setelah penetapan pemenang, maka Pokja mengambil langkah mitigasi yang paling minim risiko dengan melakukan pembatalan tender,” terangnya.
Meski begitu, Wahid menegaskan bahwa paket yang telah dibatalkan tersebut, akan diproses kembali oleh Pokja UKPBJ dalam waktu dekat. (*)