NarasiTimur
Beranda Hukum Oknum Polisi di Polresta Tidore Diduga Aniaya Pacarnya Setelah Ditanya Alasan Tak Datang Lamaran

Oknum Polisi di Polresta Tidore Diduga Aniaya Pacarnya Setelah Ditanya Alasan Tak Datang Lamaran

Korban dan tantenya usai melapor di Polsek Ternate Selatan (Tim)

Narasitimur – Oknum polisi berpangkat Bripda berinisial MS alias Savero yang bertugas di Polresta Tidore, diduga menganiaya kekasihnya berinisiap YS alias Yunita.

Oknum polisi dan korban diketahui sudah enam bulan menjalin hubungan, hingga bersepakat untuk menikah.

Kronologi kejadian bermula pada 30 Agustus 2025. Saat itu, MS rencananya akan mendatangi rumah korban dan menemui keluarganya untuk melamar YS.
Tetapi, setelah pihak keluarga korban menunggu, MS tak kunjung datang. Padahal malam itu, keluarga korban sudah mempersiapkan makanan dan penyambutan terhadap MS.

Kata korban kepada awak media, Senin (15/9), MS sempat menghubungi tantenya via telepon, namun ia sendiri tidak mengetahui isi pembicaraan mereka. Setelah itu, korban kemudian menelepon MS dan meminta diantarkan ke Kelurahan Gambesi. Selang waktu, MS pun datang menjemput YS yang berada di Kelurahan Bastiong. Dalam perjalanan, korban mempertanyakan alasan MS yang tidak datang ke rumah untuk lamaran.

“Dalam perjalanan setelah saya dijemput, saya tanya ke Savero (MS). Kalau om tara datang kenapa tidak kasih tahu. Karena kan yang akan datang lamaran dia (MS) bersama om-nya. Saya tanya ulang-ulang, mungkin dia (MS) risih lalu bawa saya ke rumahnya di asrama haji Ngade. Baru di depan rumah dia jambak rambut saya, pukul dalam muka, injak saya pe badan, dan seret saya sampai masuk ke dalam rumah. Di ruang tamu dia masih pukul saya sampai berdarah, setelah itu saya ditarik masuk ke dalam kamarnya lalu dipukul lagi. Dia ambil parang lalu ancam ke saya kalau saya berdiri dia bunuh,” kisah korban.

Atas insiden itu pula, pihak keluarga dan korban sendiri telah melaporkan secara Polsek Ternate Selatan, pada Senin (15/9). Korban juga sudah melakukan visum.

“Laporan sudah kami buat dan telah dilakukan visum. Saya hanya membutuhkan keadilan dari tindak kekerasan yang saya alami pada kesempatan ini,” akunya.

Korban sendiri juga mengaku tidak ingin melanjutkan lagi jalinan asmaranya dengan terlapor.

“Saya secara pribadi dan keluarga sudah tidak lagi mau melanjutkan hubungan ini. Kami hanya minta kasus ini diproses, hingga dapat memberikan kepastian hukum serta keadilan kepada saya,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolsek Ternate Selatan, IPDA Fatmawati membenarkan adanya laporan korban. “Iya ada laporan itu, dan setelah kami terima laporan, korban langsung dibawa untuk visum. Laporan ini tetap diproses,” tukas kapolsek. (*)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan