Soal Labkesmas Morotai, Pelaksana Proyek Minta Tambahan Waktu Hingga Februari 2026
Narasitimur – Setelah memenuhi panggilan komisi III DPRD Pulau Morotai pada Selasa (4/11/2025), PPK proyek pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Ari Junaedi Wali memastikan pekerjaan selesai pada Februari 2026 mendatang.
Selain PPK, adapula pihak pelaksana pekerjaan Fili Pradita, dan Plt Kepala Dinas Kesehatan dan KB Morotai, dr. Diana Pinangkaan yang hadir dalam pertemuan dengar pendapat tersebut.
Ketua komisi lll Sukri Hi. Rauf usai rapat menyampaikan, bahwa pihaknya akan terus mengawal proses pekerjaan tersebut.
“Kami di sini, tidak mencari kesalahan tapi hanya ingin memastikan. Jadi mohon maaf kami di komisi lll ini tidak main-main dalam mengawal pekerjaan yang mungkin itu menjadi fatal,” tegasnya.
Sementara itu, pihak pelaksana proyek Fili Pradita mengungkapkan penyebab keterlambatan proyek lantaran menunggu material.
“Yang kemarin waktu kita masuk itu 26 September itu ada rentan dua bulan setelah kontrak. Jadi selama menunggu waktu itu kita kewalahan di besi 16. Jadi sambil menunggu waktu itu kami alihkan di pekerjaan lain seperti pembuatan fondasi,” terang Fili.
Dengan waktu yang tersisa, tentu pekerjaan ini tidak akan selesai sesuai kontrak kerjasama pada Desember 2025. Olehnya itu, Fili memastikan pembangunan bisa rampung pada bulan kedua tahun 2026.
“Dengan, rens waktu kurang lebih 50 hari lagi lagi, ya mungkin kita tidak bisa mengejar watuk tapi kita komitmen kalau sampe Februari, kita akan selesaikan pekerjaan sesuai dengan adendum waktu. Tapi misalnya pekerjaan tidak selesai sampai adendum waktu lewat, itu kita berani sampai selesai walaupun kita di denda,” ujarnya.
Fili menambahkan, kalau sedari awal proyek dilakukan, tidak ada JMF (Job Mix Formula), sehingga sedikit memakan waktu pekerjaan. “Karena waktu awal mulanya kita tidak ada JMF-nya jadi sembari menunggu besi, kita adakan JMF. Struktur itukan harus ada pedoman untuk berapa campuran mix desainnya, nah kita buat mix desainnya ambil material lokal yang ada di Morotai, lalu kita uji ke Unkhair Ternate. Kita dapat material di SP-2 di Desa Nakamura Kecamatan Morotai Selatan dan itu masuk. Jadi sembari menunggu itu kita ada aktivitas terus sebenarnya,” tandasnya. (*)





