Angka Kesehatan Ibu dan Anak di Morotai Meningkat, Tak Ada Kasus Kematian Ibu di 2025
Narasitimur – Angka kesehatan Ibu dan Anak di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, menunjukkan perbaikan signifikan. Hingga November 2025, tidak ditemukan kasus kematian ibu, menurun drastis dari dua kasus pada 2024.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes dan KB) Pulau Morotai, dr. Diana Pinangkaan, menyampaikan hal itu saat membacakan laporan pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 Tahun 2025 di Gedung Islamic Center, Desa Daruba, Kecamatan Morotai Selatan, Rabu (12/11/2025).
Ia menjelaskan, angka kematian bayi balita juga turun dari 21 kasus pada 2024 menjadi 17 kasus di 2025.
“Capaian ini menjadi bukti meningkatnya mutu layanan kesehatan di Morotai,” ujarnya.
Selain itu, Dinkes dan KB Morotai juga menggelar kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) pada 7 November 2025 di kawasan CBD Daruba. Kegiatan tersebut disambut antusias masyarakat dan dihadiri Bupati, Ketua DPRD, Sekda, serta sejumlah pejabat daerah.
Berbagai layanan diberikan, mulai dari pemeriksaan tekanan darah, golongan darah, donor darah, kadar gula, kolesterol, dan asam urat, hingga konsultasi medis langsung dengan tenaga kesehatan.
dr. Diana juga memaparkan sejumlah capaian lain di sektor kesehatan, di antaranya Morotai tetap menjadi kabupaten dengan komitmen pelayanan kesehatan primer terbaik tingkat nasional, dan meraih peringkat pertama di Maluku Utara dalam implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) di 13 Puskesmas.
Selain itu, 9 Puskesmas di Morotai telah terakreditasi Paripurna—terbanyak di Maluku Utara—dan 74 desa (87,5%)telah berstatus Open Defecation Free (ODF).
Untuk sarana dan prasarana, 12 Puskesmas (92%) kini memiliki bangunan sesuai standar Kemenkes, sementara pembangunan 14 unit Puskesmas Pembantu telah mencapai progres 70 persen.
Capaian monumental lainnya adalah pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) senilai Rp15,3 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2025. Bangunan dua lantai di atas lahan 5.000 m² itu akan menjadi pusat surveilans penyakit, pemeriksaan lingkungan, dan analisis data kesehatan.
“Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta mendekatkan akses kesehatan bagi masyarakat,” jelas dr. Diana.
Acara HKN ke-61 itu turut dihadiri Wakil Bupati Pulau Morotai Rio Christian Pawane, Sekda Muhammad Umar Ali, serta pimpinan OPD dan Forkopimda setempat. (*)
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





