Politik Partai dan Efek Ketokohan

Oleh: Hasbi Konoras
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan digelar secara serentak pada November 2024 mendatang. Sejumlah partai politik (parpol) saat ini tengah membuka penjaringan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah.
Bahkan, sebagian besar parpol telah mengusulkan nama-nama calon kepala daerah dan wakil kepala daerah hasil penjaringan ke pengurus partai politik di pusat. Proses itu tak terkecuali di Kota Tidore Kepulauan.
Sejumlah nama seperti, Muhammad Sinen, Ahmad Laiman, Murad Polisiri, Ratna Namsa, Jafar Sadik, Abdurrahman Dano, Umar Ismail, Ansar Husen, Awat H Ahmad, mulai meramaikan warna politik di bursa Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Tidore Kepulauan.
Nama-nama yang muncul itu sebagian besar merupakan politisi yang sudah cukup tenar di dunia perpolitikan di Kota Tidore. Karena sebelumnya pernah terpilih menjadi anggota DPRD Tidore. Dan, ada beberapa nama yang menjadi pendatang baru.
Sejumlah nama tersebut, saat ini masih terus berburu rekomendasi partai untuk dijadikan sebagai kendaraan politik dalam menuju pertarungan pada 27 November 2024 mendatang.
Dari sekian figur yang ada, baru terlihat pasangan Muhammad Sinen dan Ahmad Laiman yang paling siap bertarung di Pilwako Tidore. Pasangan calon yang dikenal dengan akronim MASI AMAN itu merupakan kader dari partai besutan Megawati Soekarnoputri, PDI Perjuangan.
Pada Pileg kemarin, PDI Perjuangan memperoleh 12 kursi dari 25 kursi yang ada di Parlemen Tidore dengan total perolehan 28.953 suara. 12 kursi itu tersebar di Dapil I (Kec. Tidore dan Tidore Timur) yakni 3 kursi. Dapil II (Kec. Oba Utara, Oba Tengah, Oba, Oba Selatan) 5 kursi dan Dapil III (Kec. Tidore Utara, Tidore Selatan) 4 kursi.
Disusul, PKB 3 kursi yang diperoleh dari masing-masing dapil. Disusul, Nasdem 2 kursi, diperoleh dari dapil 1 dan II. Kemudian, PKS 2 kursi diperoleh dari dapil II dan III. PAN 2 kursi, diperoleh dari dapil I dan III. Demokrat 2 kursi, diperoleh dari dapil I dan II.
Kemudian, Golkar 1 kursi, diperoleh dari dapil II dan Gerindra 1 kursi, diperoleh dari dapil II.
Hasil ini merujuk pada rapat pleno terbuka penetapan calon terpilih anggota DPRD Tidore dalam Pemilihan Umum 2024. Ini artinya, pasangan MASI AMAN sudah sangat siap dari sisi dukungan partai politik dibandingkan dengan kontestan lainnya.
Apalagi, peta kekuatan perolehan suara yang tergambar di masing-masing wilayah pemilihan akan semakin kuat bila didukung dengan strategi partai yang lebih jitu. Sebab, perolehan suara di masing-masing wilayah pemilihan tersebut menunjukan kekuatan dan dominasi sebuah partai politik.
Selain bakal calon pasangan Muhammad Sinen dan Ahmad Laiman, bakal calon pasangan lainnya seperti Abdurrahman Dano dan Umar Ismail juga dikabarkan saat ini paling getol berburu rekomendasi partai politik. Umar Ismail merupakan politisi dari PAN dan juga anggota DPRD aktif. Umar juga merupakan calon terpilih anggota DPRD hasil Pemilu Februari 2024 kemarin.
Hanya saja, Umar Ismail harus bersedia mengundurkan diri sebagai anggota DPRD ataupun sebagai calon terpilih anggota DPRD. Ini berdasarkan pernyataan dari ketua KPU RI yang dikutip dari Kompas.com bahwa, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari mengatakan para caleg DPR, DPD, dan DPRD terpilih harus mengajukan surat pengunduran diri jika maju di Pilkada Serentak 2024.
Hal tersebut Hasyim sampaikan saat rapat bersama Komisi II DPR, Bawaslu, dan Mendagri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Sebelumnya, Hasyim sempat mengatakan bahwa caleg terpilih tak usah mundur jika maju Pilkada 2024.
“Di UU Pilkada menentukan bahwa kalau ada anggota DPR, DPD, dan DPRD provinsi dan kabupaten/kota didaftarkan sebagai calon, maka yang bersangkutan harus mengundurkan dari jabatannya. Ini bagi anggota. Namun bagi calon terpilih yang belum dilantik maka yang bersangkutan harus bersedia mengundurkan diri sebagai calon terpilih anggota DPR, DPD, atau DPRD tetapi belum dilantik,” ujar Hasyim.
“Jadi, kalau belum dilantik itu statusnya adalah sebagai calon terpilih. Maka apabila yang bersangkutan didaftarkan parpol sebagai calon atau bakal calon kepala daerah atau wakil kepala daerah maka yang bersangkutan harus bersedia mengundurkan diri,” sambungnya.
Selain dua bakal pasangan calon diatas, nama-nama yang muncul dalam bursa politik pada Pilwako Tidore 2024 masih belum terbaca. Karena, formula pasangan belum terbentuk.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi sikap pemilih adalah ketokohan. Sosok atau figur yang maju dalam Pilkada Tidore nanti akan turut dipengaruhi oleh kekuatan ketokohan seorang calon. Apalagi, calon tersebut memiliki ikatan emosional yang kuat dengan pemilih.
Setiap partai politik, termasuk di Tidore, tentu memiliki tokoh masing-masing. Hanya saja, tidak semua tokoh memiliki kekuatan ketokohan yang kuat dan mengakar hingga ke lapisan bawah masyarakat.
Dari semua figur yang ikut dalam bursa bakal calon di Pilwako Tidore, tentu tidak bisa dipungkiri, bahwa ketokohan Muhammad Sinen mengungguli para figur-figur lain. Pesona Muhammad Sinen yang selalu dekat dengan siapa saja menjadikannya sebagai idola banyak orang di Kota Tidore Kepulauan.
Namun tentu, ketokohan dari figur-figur lain yang muncul dalam bursa bakal calon di Pilwako Tidore juga patut dihitung sebagai sumber kekuatan baru.
Saat ini, peta politik di Kota Tidore Kepulauan masih sulit dibaca. Sebab, arah koalisi partai masih cenderung berjalan tanpa pola yang jelas.
Semoga, pada Pilkada 2024 kali ini menjadi pertarungan yang menarik. Dinamika dan variabilitas politik menjadi pemandangan yang tidak terelakkan. (*).