NarasiTimur
Beranda Publik Prof. Rokhmin Dahuri Sambut Baik Pelaksanaan Simposium Regional Kepulauan di Ternate

Prof. Rokhmin Dahuri Sambut Baik Pelaksanaan Simposium Regional Kepulauan di Ternate

Dekan FPIK Unkhair Ternate dan Tim saat berdiskusi dengan Prof. Rokhmin Dahuri Anggota DPR RI Komisi IV (Istimewa/narasitimur)

Narasitimur – Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS., Anggota Komisi IV DPR RI sekaligus Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, menerima kunjungan dari Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Khairun, Dr. Riyadi Subur, S.Pi., M.Si, Minggu (3/11/2024) lalu.

Dalam pertemuan ini, Dr. Riyadi didampingi oleh Project Leader Small Island Conservation (SiC) Indonesia, Dr. Tamrin Ali Ibrahim, S.Pi., M.Si., serta Manajer Kampanye JaPELA (Jaringan Pesisir dan Laut) Indonesia, Taufiq Abdullah, S.Pi., M.Si.

Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk membahas rencana pelaksanaan Simposium Regional Kepulauan yang akan dilaksanakan di Kota Ternate. Prof. Rokhmin Dahuri menyambut baik dan mendukung kegiatan Simpisium Regional Kepulauan yang nanti mengusung tema “Transformasi Ekonomi Biru Untuk Indonesia Maju”.

“Simposium ini diharapkan mampu menjadi wadah kolaborasi antarpemangku kepentingan, baik di sektor akademik, pemerintah, maupun organisasi lingkungan, untuk bersama-sama membangun kepulauan Indonesia yang berkelanjutan,” ujar Prof. Rokhmin, yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia ke-3.

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun, Dr. Riyadi Subur, menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Prof. Rokhmin. Menurutnya, simposium ini akan memberikan dampak positif, khususnya bagi pengembangan potensi perikanan dan kelautan di Maluku Utara.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola sumber daya pesisir dan laut, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian lingkungan kepulauan,” tutur Dr. Riyadi.

Project Leader Small Island Conservation (SiC) Indonesia, Dr. Tamrin Ali Ibrahim, turut memberikan pandangannya dalam pertemuan tersebut. Ia menyatakan bahwa konservasi wilayah kepulauan merupakan prioritas utama di tengah meningkatnya tekanan terhadap ekosistem laut, akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia.

“Simposium ini akan menjadi momentum penting dalam menyatukan visi dan langkah, untuk melindungi serta mengelola ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan,” ujarnya.

Dr. Tamrin yang juga mantan Ketua KNPI Maluku Utara dan mantan Leader Sea-Project USAID-WCS menambahkan bahwa dalam upaya konservasi, sangat diperlukan partisipasi aktif berbagai golongan termasuk pemuda.

Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda, dalam program-program pelestarian lingkungan agar mereka dapat menjadi agen perubahan dan berkontribusi aktif, dalam menjaga kelestarian sumber daya alam.

“Dengan demikian, simposium ini diharapkan tidak hanya melibatkan pemangku kepentingan dari berbagai sektor, tetapi juga memberikan ruang bagi pemuda untuk menyuarakan ide-ide dan inovasi dalam konservasi wilayah kepulauan,” pungkasnya.

Manajer Kampanye JaPELA (Jaringan Pesisir dan Laut) Indonesia, Taufiq Abdullah, S.Pi., M.Si., yang juga merupakan alumnus IPB, menyatakan bahwa Simposium Regional Kepulauan ini sangat relevan dalam konteks tantangan pengelolaan sumber daya pesisir dan laut di Indonesia.

Menurutnya, simposium ini menjadi platform strategis untuk memfasilitasi diskusi antar pemangku kepentingan, tentang pentingnya kolaborasi dalam pengelolaan ekosistem pesisir yang berkelanjutan.

Taufiq menekankan bahwa inisiatif ini tidak hanya akan membantu merumuskan solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat pesisir, tetapi juga akan meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat, dalam menjaga dan melindungi sumber daya laut.

“Dengan melibatkan pemerintah daerah, akademisi, praktisi, dan masyarakat, diharapkan simposium ini dapat menghasilkan rekomendasi yang konkret dan aplikatif, untuk kebijakan pengelolaan sumber daya kepualauan yang lebih baik,” sebut Taufiq.

Simposium Regional Kepulauan akan diselenggarakan di Ternate pada 18 Desember 2024. Acara ini digagas oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun, dan mencakup berbagai kegiatan yang relevan untuk mendukung pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan.

Simposium Regional Kepulauan bertujuan untuk menyatukan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari akademisi, praktisi, pembuat kebijakan, masyarakat lokal, hingga sektor swasta, agar dapat berdiskusi dan bertukar pandangan terkait pengelolaan sumber daya alam di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Selain simposium, acara ini akan dirangkaikan dengan konsolidasi Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Maluku Utara, dan Pencanangan Gerakan Perlindungan Laut.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah dalam mewujudkan ekonomi biru yang inklusif dan berkelanjutan untuk masa depan Indonesia. (*)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan