120 Warga Halmahera Barat Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Ibu

Narasitimur – Sebanyak 120 warga dari enam desa di Kecamatan Tabaru, Kabupaten Halmahera Barat, melakukan evakuasi mandiri dan mengungsi ke Pos Pengungsian di Gereja Tongotesungi, Desa Akesibu.
Hal ini dilakukan menyusul peningkatan aktivitas Gunung Ibu yang kini berstatus Level IV atau ‘Awas’.
Gunung Ibu mengalami erupsi terbaru pada Kamis (16/01/2025) pukul 15.45 WIT dengan kolom abu setinggi 1.500 meter di atas puncak dan mengarah ke barat.
Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 98 detik.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa BNPB telah mengirim tim asesmen awal ke lokasi terdampak.
“Hingga hari ini, BPBD Halmahera Barat bersama pemerintah daerah setempat terus melakukan upaya kesiapsiagaan berupa pembagian masker kepada masyarakat serta mempersiapkan titik pengungsian sementara,” katanya.
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan warga untuk menghindari kawasan rawan bencana dalam radius 5 km dan sektoral 6 km di utara dari kawah aktif.
“Perluasan sektoral ancaman lahar dan lava pijar yang direkomendasikan oleh PGA Ibu meliputi enam desa di Kecamatan Tabaru,” tambahnya.
BPBD Halmahera Barat melaporkan bahwa dari lima titik pengungsian yang disiapkan untuk menampung hingga 3.000 jiwa, satu titik telah ditempati 63 kepala keluarga atau 120 jiwa.
Para pengungsi berasal dari Desa Sangaji Nyeku, Sosangaji, Tuguis, Togoreba Sungi, Borona, dan Todoke.
“Masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang tidak benar. Jika terjadi hujan abu, gunakan masker dan pelindung mata saat beraktivitas di luar rumah,” imbau Muhari. (*)