Perang Terus Berlangsung di Gaza, Onim: Israel Langgar Perjanjian Gencatan Senjata

Narasitimur – Aktivis kemanusiaan asal Indonesia, Abdillah Onim atau yang akrab disapa Bang Onim, mengungkapkan bahwa selama kurang lebih 45 hari di Gaza, Palestina telah terjadi gencatan senjata, pembunuhan dan pengeboman.
Padahal kata Bang Onim, antara Israel dan Hamas telah menyepakati penghentian sementara serangan sejak 19 Januari hingga 1 Maret 2025, namun pelanggaran terus terjadi oleh pihak Israel.
Onim bilang, kabar yang ramai di pemberitaan maupun medsos soal gencatan senjata selama kurang lebih 45 hari itu, sangatlah berbeda dengan kenyataan di lapangan.
“Teman-teman di Indonesia jangan sampai terbawa narasi, bahwa gencatan senjata itu tidak dilanggar oleh pihak zionis Israel. Faktanya, selama 45 hari lebih, mereka tetap melakukan pembunuhan dan pengeboman,” ungkap Bang Onim.
Onim juga menyebut, mereka di sana kesulitan mengakses bantuan kemanusiaan. Padahal, semestinya hal tersebut dimasukkan dalam poin utama perjanjian gencatan senjata.
“Dalam satu hari, warga Gaza membutuhkan lebih dari 300 kontainer bantuan, tetapi yang dikirim hanya 6 sampai 15 truk. Itu pun masih dipersulit,” tambahnya.
Onim menceritakan, bahwa pasca berakhirnya gencatan senjata pertama, kondisi di Gaza justru semakin memburuk. Salah satu syarat untuk gencatan senjata tahap kedua adalah pemulangan warga Gaza yang berada di Mesir. Tetapi, hingga saat ini hal tersebut belum terealisasi, sementara serangan Israel terus berlanjut.
“Setelah gencatan senjata pertama berakhir, sudah lebih dari 500 warga Gaza yang dibantai oleh zionis. Jangan sampai ada anggapan bahwa keadaan di Gaza sudah aman dan bantuan sudah lancar, karena realitanya tidak seperti itu,” tegasnya.
Bang Onim juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus peduli terhadap kondisi di Gaza, dan tidak termakan informasi yang menyesatkan mengenai situasi di wilayah tersebut. (*)