MUI Nilai Kebijakan Kapolres Ternate Soal Pembatasan Pesta Sesuai Nilai Agama

Narasitimur – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Ternate memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada Kapolres Ternate AKBP Anita Ratna Yulianto beserta jajaran atas kebijakan pembatasan pesta hingga pukul 00.00 WIT.

Wakil Ketua MUI Kota Ternate, Hidayatussalam Sehan, mewakili Ketua Umum dan pengurus menyatakan bahwa langkah tegas Polres Ternate patut didukung seluruh elemen masyarakat.

Menurutnya, pesta yang berlangsung hingga lewat tengah malam bahkan menjelang Subuh tidak hanya bertentangan dengan nilai agama, tetapi juga melanggar adab serta hak orang lain.

Baca Juga:

Gandeng BNN, Pemdes Morodadi Morotai Sosialisasikan Bahaya Narkoba

MUI menilai pesta tanpa batas waktu kerap menimbulkan sejumlah dampak negatif, mulai dari gangguan kenyamanan warga, potensi konflik antarwarga terutama jika ada konsumsi miras, hingga merusak tatanan sosial karena mendorong pergaulan bebas dan membawa budaya hiburan malam ke lingkungan pemukiman.

Hidayatussalam juga mengungkapkan, dalam sejumlah kasus, pesta yang tidak dikendalikan pemerintah kelurahan telah memicu perkelahian antar kelompok dan mengganggu warga yang sedang berduka.

Ia menegaskan bahwa kebiasaan pesta yang masih berlangsung ketika azan Subuh dikumandangkan adalah praktik yang tidak dapat ditoleransi.

MUI menekankan pentingnya saling menghormati di kehidupan sosial serta menjaga ketertiban lingkungan demi terciptanya masyarakat yang lebih beradab.

Ia menambahkan, bentuk syukur tidak dibenarkan dilakukan dengan cara yang membawa mudarat.

Selain mendukung pembatasan pesta, MUI juga mengapresiasi patroli malam Polres Ternate yang menyasar kelompok pemuda. Kebijakan tersebut, kata dia, sejalan dengan prinsip amar ma’ruf nahi munkar dan memiliki dasar hukum yang kuat sehingga layak dipatuhi.

“Menolak kemudaratan harus lebih diutamakan daripada mengambil kemaslahatan,” ujarnya. (*)