26 Siswa Alami Alergi, SPPG Jambula Pastikan Bukan Keracunan MBG

 Narasitimur – Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jambula, Mirnawati, menegaskan dugaan sementara kasus yang menimpa sejumlah siswa pada Kamis (6/11/2025) bukan keracunan makanan, melainkan reaksi alergi. Total terdapat 26 siswa di SD 65 Jambula dan SD 59 Foramadiahi yang mengalami gejala berupa bintik merah dan sesak napas.

Mirnawati menjelaskan, laporan pertama diterima sekitar pukul 10.30 WIT dari SD 65 Jambula terkait seorang siswa kelas I yang mengalami bintik merah di area dagu.

“Saat saya tiba di sekolah, gejalanya sudah mereda setelah diberikan susu,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).

Baca Juga:

Gandeng BNN, Pemdes Morodadi Morotai Sosialisasikan Bahaya Narkoba

Tak lama kemudian, gejala serupa muncul pada beberapa siswa kelas VI. Mereka langsung diberi penanganan awal dan dievaluasi.

“Dari 26 siswa, ada yang memiliki riwayat alergi dan dua di antaranya penderita asma. Situasi gaduh membuat mereka panik, sehingga terjadi sesak napas,” tambahnya.

Pihak SPPG kemudian berkoordinasi dengan puskesmas untuk evakuasi menggunakan ambulans. Lima siswa dirujuk ke rumah sakit untuk observasi lanjutan.

“Saat tiba di rumah sakit mereka sudah tidak memakai oksigen, kondisi stabil, bahkan sudah makan dan tertawa,” kata Mirnawati.

Dinas Kesehatan telah melakukan uji kandungan makanan dan menyatakan tidak ditemukan zat berbahaya. Sampel juga tengah diperiksa di BPOM untuk memastikan aspek mikrobiologi.

“Hasil laboratorium masih berproses karena ada tahapan pengecekan bakteri,” terangnya.

Selain itu, seorang siswa dari SD 59 Foramadiahi juga menyusul dirawat setelah mengalami gejala serupa. Namun siswa tersebut diketahui sudah sakit sehari sebelumnya.

Mirnawati menegaskan pengolahan makanan bergizi gratis (MBG) dilakukan dengan standar ketat karena juga didistribusikan kepada ibu hamil dan siswa SLB.

“Alhamdulillah mereka tidak mengalami keluhan apa pun. Kualitas tetap menjadi prioritas kami,” tutupnya. (*)