TPA Terancam Ditutup, Pemkot Ternate Dorong Implementasi Perwali Kurangi Plastik
Narasitimur – Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah milik Pemerintah Kota Ternate terancam ditutup pada Desember 2025 mendatang jika pengelolaan sampah tidak menunjukkan progres. Ancaman tersebut datang langsung dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Merespons hal itu, Pemkot Ternate resmi meluncurkan implementasi Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pengurangan Kantong Plastik.
Peluncuran berlangsung di Hypermart Ternate, Rabu (20/8/2025), dengan melibatkan perwakilan Jatiland Mall, Alfamidi, Indomaret, dan sejumlah toko besar lainnya.
Baca Juga:
Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, Muhammad Syafei, menegaskan bahwa langkah ini menjadi bagian penting untuk mengurangi volume sampah yang selama ini menumpuk di TPA.
“Kalau Perwali ini terus disosialisasikan dan dipatuhi, penggunaan kantong plastik di toko-toko bisa ditekan. Itu akan sangat membantu menekan lonjakan sampah di Kota Ternate,” ujarnya.
Syafei membeberkan, sampah rumah tangga yang masuk ke TPA sebagian besar didominasi kantong plastik dan botol minuman. Kondisi itu membuat pengelolaan semakin berat karena keterbatasan alat.
Untuk memperkuat kebijakan ini, Pemkot Ternate juga berencana mengaktifkan kembali sejumlah Bank Sampah yang sempat tidak berjalan. Harapannya, selain mengurangi penggunaan kantong plastik, sebagian besar sampah juga bisa didaur ulang.
Menurut Syafei, kesadaran semua pihak sangat dibutuhkan agar Kota Ternate bisa terhindar dari ancaman serius ini. Apalagi, Ternate bakal menjadi tuan rumah City Sanitation Summit (CSS) XXIII AKKOPSI 2025, sebuah agenda nasional yang menuntut kesiapan kota dalam mengelola kebersihan dan sanitasi. (*)
Artikel Terkait
