Kepsek SMA Negeri 5 Ternate Angkat Bicara Soal Pengeroyokan Siswi, Kasus Berlanjut ke Polisi

Narasitimur – Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Kota Ternate, Difa Fara, angkat bicara terkait kasus pengeroyokan yang melibatkan siswinya sendiri. Peristiwa itu terjadi pada Kamis sore (27/11/2025), tak lama setelah jam pulang sekolah.

Korban berinisial M diduga ditarik oleh dua siswi lainnya, OB dan JH yang juga pelajar SMA Negeri 5 ke samping sekolah yang kemudian menjadi lokasi pengeroyokan. Akibat pemukulan tersebut, korban mengalami luka serius, mulai dari telinga berdarah, bibir pecah, hingga luka di sejumlah bagian tubuh.

Video pengeroyokan ini sempat beredar luas di media sosial dan menjadi viral, sehingga memicu perhatian publik.

Baca Juga:

Gandeng BNN, Pemdes Morodadi Morotai Sosialisasikan Bahaya Narkoba

Difa menjelaskan bahwa pihak sekolah telah berupaya menggelar mediasi internal, namun keluarga terduga pelaku tidak hadir.

“Kami kemarin sudah memanggil pihak keluarga korban dan pelaku pada Jumat, tapi menunggu sampai jam 6 sore pihak keluarga dari pelaku tidak datang,” ujarnya.

Keluarga korban kemudian melaporkan kasus ini ke Polsek Ternate Utara untuk diproses hukum.

Menurut Difa, baru pada Sabtu (29/11/2025) keluarga OB dan JH mendatangi sekolah.

“Tadi kami sudah bertemu dengan pihak keluarga pelaku, korban, Dinas Pendidikan, dan Dinas Perlindungan Anak dan Perempuan. Tapi kami tidak bisa berbuat lebih karena kasus ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian,” jelasnya.

Difa menegaskan sekolah tidak memaksa keluarga korban mencabut laporan dan akan tetap memantau perkembangan kasus. “Ini anak-anak kami, kami tetap awasi,” katanya.

Ia memastikan sekolah akan menjatuhkan sanksi tegas kepada siswa yang melakukan pelanggaran berat seperti penganiayaan.

“Sanksi pasti ada. Tapi kami juga memikirkan masa depan mereka. Bagaimanapun, tindakan itu sudah melanggar dan mencemarkan nama baik sekolah,” tegasnya.

Difa berharap kejadian serupa tidak terulang dan menegaskan komitmen sekolah untuk terus mengawal siswa-siswinya agar kasus dapat terselesaikan dengan baik. (*)